Tidak mudah bagi klub-klub kaya Eropa seperti Manchester United, Paris Saint-Germain, Juventus, hingga Real Madrid untuk mendatangkan Kalidou Koulibaly. Harga mahal yang dipatok SSC Napoli bukan tanpa alasan lantaran Koulibaly merupakan anak emas Carlo Ancelotti sejak bermukim di Stadio San Paolo.
Lima musim memperkuat Napoli membentuk Koulibaly sebagai salah satu bek terbaik dunia saat ini. Pemain belakang tim nasional Senegal yang pada 2014 datang ke Napoli dari klub Belgia, KRC Genk, itu menjelma menjadi pemain penting. Baik saat masih dilatih Maurizio Sarri atau Ancelotti, dia selalu tampil total.
Bahkan, ketika pertama kali datang ke Italia, dia langsung mendapatkan posisi inti. Dampaknya, hingga 2018/2019 berakhir, dirinya sudah 212 kali bermain untuk Napoli di semua kompetisi resmi yang dilalui. Dari total penampilannya tersebut, 10 gol berhasil disarangkan. Sebagai bek 10 gol adalah jumlah yang cukup signifikan.
Tidak hanya membuat Napoli selalu bersaing di papan atas Serie A, Koulibaly juga mampu unjuk kemampuan dengan sangat bagus di Liga Europa plus Liga Champions. Akibatnya, kiprah pemegang 38 caps untuk Senegal tersebut membuat banyak klub berminat melakukan pembajakan dari Napoli.
Namun, rumor demi rumor yang mengiringi langkah Koulibaly selalu mentah. Bahkan, dia baru saja dikabarkan telah sepakat memperpanjang masa baktinya bersama klub berkostum biru laut tersebut.
“Dia pemain yang sejak awal saya rekomendasikan untuk bertahan dan segera diperpanjang kontraknya. Dia pemain belakang yang hebat. Dia tangguh. Mentalnya luar biasa sehingga tidak ada alasan untuk membiarkan dirinya pergi. Selama saya masih melatih di tempat ini, dia akan tetap bermain untuk Napoli,” kata Ancelotti, dilansir Football Italia.
Bersama Napoli, Koulibaly memang belum bisa memberikan banyak gelar. Satu-satunya gelar yang didapat dari lima musim membela I Partenopei adalah Supercoppa Italiana 2014. Tapi, sebagai individu, dirinya berhasil mendapat beberapa penghargaan. Sebut saja masuk dalam starting eleven terbaik Serie A musim 2015/2016, 2016/2017, dan 2017/2018. Koulibaly juga berhasil menyabet predikat pemain belakang terbaik Serie A 2018/2019.
“Musim depan akan lebih berat sehingga saya membutuhkan semua sumber daya yang dimiliki klub ini. Kami memiliki mimpi untuk menjuarai kompetisi ini pada musim depan,” pungkas mantan pelatih AC Milan itu. (*)