Ujian terus menghimpit Liverpool. Tekanan makin besar karena The Reds dijadwalkan menghadapi RB Leipzig pada leg pertama 16 besar Liga Champions dinihari ini.
Liverpool memang belum dapat keluar dari tekanan. Mereka menuai rentetan kegagalan di kompetisi domestik. Teranyar ketika mereka dipermalukan Leicester City di ajang Premier League akhir pekan lalu.
Situasi itu membuat pasukan
Juergen Klopp tak diunggulkan ketika berjumpa dengan raksasa Jerman nanti. Liverpool diyakini bakal kembali menuai kekalahan.
Klopp tak menepis anggapan itu, tapi pelatih berpaspor Jerman ini belum mau mengibarkan bendera putih sebelum memulai pertarungan. Mantan pelatih Mainz 05 dan Borussia Dortmund itu percaya dengan kemampuan timnya masih dapat bangkit dari keterpurukan.
“Banyak persepsi negatif menghampiri kami seiring seiring kegagalan sebelumnya. Tapi, perlu dicatat, ini adalah Liga Champions. Seluruh pemain memiliki motivasi besar untuk menang,” ujar Klopp, dilansir Daily Mail.
Klopp memang tak memberikan penjelasan kenapa timnya begitu mudah dikalahkan saat ini, tak seperti edisi saat The Reds begitu tangguh sebelumnya.
Namun, berdasarkan laporan Transfermarkt, ada beberapa alasan mengapa Liverpool mengalami keterpurukan. Alasan pertama tentu saja kehilangan tiga pilar utama di sektor bek tengah.
Situasi ini membuat Klopp harus memutar otaknya lebih keras, hingga menempatkan Jordan Henderson dan Fabinho sebagai bek tengah. Keputusan ini terpaksa dilakukan Klopp, meski keduanya merupakan pemain gelandang.
Strategi itu membuat permainan Liverpool tak berjalan sebagai mana mestinya, seperti Tren-Alexander Arnold yang mulai jarang keluar membantu serangan. Pemuda Inggris itu lebih banyak disibukkan membantu lini pertahanan setelah Virgil van Dijk, Joe Matip, hingga Joe Gomez masih di ruang perawatan.
Tak adanya aliran bola ke lini depan membuat trisula The Reds, Sadio Mane, Roberto Firmino, dan Mohamed Salah seolah bekerja keras menjemput bola untuk menciptakan peluang mencetak gol.
Terlepas dari situasi itu, Liverpool bertekad memberikan ekspektasi lebih saat sowan ke kandang Leipzig nanti. The Reds setidaknya ingin membungkam bahwa keterpurukan di pentas domestik tak berpengaruh saat tampil di Liga Champions. (*)